508. Penerapan Fullday School Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan

ABSTRAK Selama ini pendidikan di Indonesia dianggap bermutu rendah, hal ini disebabkan karena sistem sekolah di Indonesia disinyalir masih banyak yang menekankan pada aspek kognitif saja, yaitu pendidikan yang padat dengan hafalan teori atau materi pengetahuan saja. Dari fenomena tersebut maka bermunculan sekolah-sekolah yang menawarkan pola sekolah fullday school, yang mana dalam sistem ini terdapat berbagai metode pembelajaran yang tidak mendasarkan pada banyaknya informasi yang disampaikan guru tetapi bagaimana anak belajar pada ” how to learning, how todo dan how to feel” hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Penelitian ini berusaha mengangkat beberapa masalah yaitu: (1) Bagaimana penerapan fullday school untuk meningkatkan mutu pendidikan. (2) Apa standar mutu pendidikan di MTsN Lumajang. (3) Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan fullday school untuk meningkatkan mutu pendidikan. Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Dan dalam perjalanan mengumpulkan data, penulis menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan tehnik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa kata-kata, gambaran, bukan berupa angka-angka. Terkait dengan penelitian ini yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Kepala Madrasah, Wakamad Kurikulum, Wakamad Humas, Wakamad Kesiswaan dan Wakamad Sarana Prasana Dari rancangan penelitian sebagaimana dijelaskan, peneliti memperoleh hasil data yaitu (1) Penerapan fullday school untuk meningkatkan mutu pendidikan, yang meliputi (a) perencanaan visi, misi, tujuan serta sasaran. visi MTsN Lumajang sudah menggambarkan aspek unggul, hal ini dilakukan hanya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Visi MTsN Lumajang ”Upres berimtaq”, perencanaan perbaikan mutu kurikulum, untuk meningkatkan mutu MTsN Lumajang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan pada tahun ajaran 2007/2008 menggunakan KTSP, perencanaan perbaikan PBM, di MTsN Lumajang PBMnya menggunakan pembelajaran back to natural learning dan metode game, perencanaan dalam hal penilaian, ada dua penilaian di MTsN Lumajang, akademik dan non akademik, perencanaan anggaran keuangan, perencanaan pengembangan sarana dan prasarana, sejak diterapkannya fullday school sarana dan prasarana di MTsN Lumajang terus mengalami penambahan, hal ini di sesuaikan dengan mutu yang ingin dicapai, dan perencanaan kerja sama dengan pihak luar, di MTsN Lumajang kerja sama dilakukan dengan tokoh masyarakat, orang tua siswa dan masyarakat. (b) pengorganisasian dilakukan oleh Kepala Madrasah dengan menganut asas kekeluargaan, artinya dalam pengelolaan Madrasah tidak hanya dilakukan oleh orang yang mengemban tugas dalam organisasi akan tetapi semua staf-staf yang ada dalam struktur ikut membantu. (c) kepemimpinan, Kepala Madrasah dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin melakukan pendekatan kepada guru-guru dan staf-stafnya, selain itu juga memberikan penghargaan kepada guru dan karyawan yang berprestasi. Supaya mereka meningkatkan prestasi kerjanya, hingga mutu yang di inginkan tercapai. (d) pengawasan, selain dalam pengorganisasian dalam pengawasanpun MTsN Lumajang menganut asas kekeluargaan, pengawasan tidak hanya dilakukan oleh Kepala Madrasah saja tetapi dilakukan juga oleh dewan PKM. (2) Standar mutu pendidikan di MTsN Lumajang, standar mutu lulusan yang bersifat akademik di MTsN Lumajang diukur dari ujian akhir Nasional, dan untuk mencapai lulusan (output) yang bermutu dilakukan perbaikan pada proses. (3) faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan fullday school, faktor pendukung yaitu (1) Adanya dukungan dari orang tua siswa (2) Memiliki sarana dan prasarana yang memadai seperti gedung sekolah berlantai dua, Lab. Bahasa, Lab Komputer, Lab. IPA, perpustakaan, lapangan olah raga, dan lain-lain yang menunjang terhadap pembelajaran fullday school. (3) Adanya metode yang bervariasi dalam proses belajar mengajarnya. Faktor penghambat yaitu masih adanya guru yang mengajar yang tidak sesuai dengan bidangnya, dari 40 guru yang ada di MTsN Lumajang sebanyak 4 orang yang mengajar tidak pada bidangnya, seperti Bpk. Eko Dwi Warno, S. Pd latar belakang pendidikannya adalah S-1 Kimia, tapi mengajar Fisika, Ibu Wahyuni Surya, S. Pd Latar belakang pendidikannya S-I Biologi tetapi mengajar IPS Sejarah, Bpk. R. Sudarmawan, S. Pd dari jurusan Tarbiyah, mengajar Bahasa Indonesia, dan Bpk. Basuki Rahmat S. P.d dari S-1 Matematika mengajar Penjaskes.
File Selengkapnya.....

Tag Favorit :

508. Penerapan Fullday School Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan adalah yang barusan kamu baca.

Ketentuan Jika Kamu butuh file Lengkapnya kamu cukup mengganti bea maintance 20RIBU saja, Caranya silahkan chat WA, Setelah FILEnya dikirim ke Kamu baru kamu bayar (bisa di Alfamart/INDOMARET Mudahkan! , Request file ini Via WA Klik Disini

Buruan Mumpung masih Ada silahkan KLIK TOMBOL WHATSAPP/ WA Klik Disini



Gak ada Ruginya dari Pada cari kesana kemari, Klik Disini 508. Penerapan Fullday School Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan

Belum ada Komentar untuk "508. Penerapan Fullday School Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel