529. Pengembangan Creative Intelligence Pada Anak

ABSTRAK Perkembangan masa pertengahan dan ahir anak (usia Sekolah Dasar) merupakan masa perkembangan yang paling penting karena merupakan masa peka dan masa dimana ia mulai berinteraksi dengan orang di luar keluarganya (guru ataupun teman sebaya). Dengan kata lain, sejauh mana seseorang dapat berhasil atau gagal dalam meniti tahap-tahap perkembangan selanjutnya akan banyak ditentukan sejauh mana mereka berhasil atau gagal dalam meniti tahap perkembangan pada masa kanak-kanaknya. Karena itu, hal yang paling penting dikembangkan pada masa ini adalah pengembangan creative intelligence-nya. Creative intelligence adalah sebuah istilah untuk mendiskripsikan kemampuan kreativitas dengan dilandasi oleh pengetahuan yang mendalam. Karena kita tahu banyak produk-produk kreatif dapat disalahmanfaatkan untuk hal-hal yang negatif. Creative intelligence merupakan potensi yang akan menjadi pelontar anak untuk menggapai kebutuhan tertinggi mereka yakni aktualisasi diri. Potensi kreatif mereka sudah ada sejalan dengan perkembangannya. Dengan kata lain, sejatinya Allah SWT melalui pendidikan-Nya sudah membekali piranti untuk meraih kebahagiaan tertinggi mereka, namun sering kali piranti tersebut tidak diasah, bahkan dibenamkan dan dipangkas oleh orang tua maupun guru dengan mengatasnamakan pendidikan dan masa depan anak. Berpijak dari hal tersebut di atas, maka tulisan ini diharapkan dapat menjawab beberapa permasalahan yang terkait dengan pengembangan creative intelligence pada anak. Tulisan ini bertujuan untuk:(1) Mendeskripsikan bagaimana pengembangan creative intellegence pada anak; (2) Untuk menjelaskan bagaimana aplikasi pendekatan pembelajaran tematik di dalam kelas serta kontribusinya dalam menentukan arah baru pendidikan Islam. Desain dan pendekatan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan menggunakan tiga teknik analisis, yaitu: deskriptif, content analysis, dan analisis kritis. Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan metode dokumentasi. Untuk kelancaran penelitian dan analisis data, peneliti memakai beberapa teknik, antara lain: mencari, menemukan, memahami, mencatat semua keterangan dari berbagai rujukan untuk mencari data-data dan informasi terkini yang mendukung penelitian. Data-data yang diperoleh diolah dan dianalisis untuk mendapatkan hasil sesuai dengan pembahasan dan sasaran studi dengan metode induksi, deduksi ataupun campuran dari keduanya. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam pengembangan creative intelligence pada anak baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah, yang harus dikembangkan terlebih dahulu adalah creative thinking (berfikir kreatif). Berfikir kreatif adalah bagaimana membelajarkan anak (learning how to learn and learning how to think). Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu brainstorming dan mind mapping. Brainstorming yaitu perubahan cara pandang tentang anak didik dalam proses pembelajaran. Sedangkan mind mapping adalah suatu sistem akses dan pengambilan kembali informasi dari otak dengan memanfaatkan map (peta) pemikiran. Dalam pembelajaran di Sekolah Dasar mind mapping dapat dilakukan dengan memanfaatkan pendekatan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik atau pembelajaran terintegrasi adalah suatu pola pembelajaran yang mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan, kreativitas, nilai dan sikap yang diikat dengan menggunakan tema. Tema tersebut kemudian didesain guru untuk proses pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran sekaligus. Proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung. karena konsep belajar anak pada dasarnya adalah kongkrit, integratif dan hierarkis. Implikasi pembelajaran tematik dalam pendidikan Islam akan mampu menjawab berbagai persoalan yang dihadapi oleh anak baik masa kini maupun masa depan. Karena pada dasarnya pendidikan Islam merupakan satu kesatuan dari sebuah sistem yang berupaya mengembangkan pandangan dan semangat hidup islami yang dimanifestasikan dalam sikap hidup dan keterampilan dalam berfikir, bertindak dan berperilaku islami. Sehingga peserta didik tidak hanya memahami sebuah konsep atau materi yang disampaikan, tetapi juga dibarengi dengan internalisasi nilai-nilai Illahiyah dalam kehidupan sehari-hari yang pada ahirnya anak didik mampu dan sanggup mengatasi persoalan hidup dan kehidupan secara aktif, kreatif dan produktif dengan dilandasi nilai-nilai islami dalam mengembangkan creative intelligence-nya.
File Selengkapnya.....

Tag Favorit :

529. Pengembangan Creative Intelligence Pada Anak adalah yang barusan kamu baca.

Ketentuan Jika Kamu butuh file Lengkapnya kamu cukup mengganti bea maintance 20RIBU saja, Caranya silahkan chat WA, Setelah FILEnya dikirim ke Kamu baru kamu bayar (bisa di Alfamart/INDOMARET Mudahkan! , Request file ini Via WA Klik Disini

Buruan Mumpung masih Ada silahkan KLIK TOMBOL WHATSAPP/ WA Klik Disini



Gak ada Ruginya dari Pada cari kesana kemari, Klik Disini 529. Pengembangan Creative Intelligence Pada Anak

Belum ada Komentar untuk "529. Pengembangan Creative Intelligence Pada Anak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel