14. Anteseden Experiential Marketing Dan Konsekuensinya Pada Customer’s Brand Loyalty Motor Yamaha Dikota Semarang

ABSTRAKSI 

Industri kendaraan roda dua sat ini bersaing dengan ketat dimana Honda peaing
terbesaR Yamaha. Untuk memenangkan persaingan salah satunya adalah membentuk
loyalitas merek, loyalitas merek dapat dibangun dengan experiential markeing. Hal ini
menimbulkan pertanyaan “apa pengaruh strategic experiences modules terhadap
experiential marketing dan apa pengaruh experiential marketing terhadap brand
loyalty?”, seperti dalam berbagai teori  dan jurnal yang ada dan apakah hal tersebut juga
terdapat dalam industri kendaraan bermotor roda dua, PT. Yamaha Motor Kencana
Indonesia yang merupakan masalah yang ingin diteliti dalam penelitian ini.  Model penelitian tersebut menunjukkan adanya 6 (empat) hipotesis. Hipotesishipotesis dalam gambar 2.11, antara lain  adalah sense berpengaruh positif terhadap  experiential marketing (hipotesis 1),  feel berpengaruh positif terhadap experiential marketing (hipotesis 2), think berpengaruh positif terhadap experiential marketing  (hipotesis 3), act berpengaruh positif terhadap experiential marketing (hipotesis 4), relate berpengaruh positif terhadap experiential marketing (hipotesis 5), experiential marketing berpengaruh positif terhadap brand loyalty (hipotesis 6)Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara metode purposive sampling. Cara ini diambil dengan teknik pengambilan sampel dengan berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu pembeli dan pelanggan Motor Yamaha yang menggunakan motor Yamaha minimal 3 tahun. Jumlah responden yang ditentukan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah 138.. Teknik analisis yang dipakai untuk menginterpretasikan dan menganalisis data dalam penelitian ini adalah dengan teknik
Structural Equation Model (SEM) dari software AMOS 16.  Proses analisis yang
dilakukan terhadap data penelitian yang diperoleh dari 138 responden. Hasil analisis data
tersebut akan menjelaskan hubungan kausalitas antara variabel yang sedang
dikembangkan dalam model penelitian ini. Model yang diajukan dapat diterima setelah
asumsi-asumsi telah terpenuhi yaitu normalitas dan Standardized Residual Covariance <
1,96. Sementara nilai Determinant of Covariance Matrixnya 66.738
Model pengukuran eksogen dan endogen telah diuji dengan menggunakan analisis
konfirmatori. Selanjutnya model pengukuran tersebut dianalisis dengan Structural
Equation Model (SEM) untuk model pengujian hubungan kausalitas antar variabelvariabel
yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sense, feel, think, act, relate, experiential marketing dan brand loyalty telah memenuhi kriteria Goodness of Fit yaitu
yaitu chi square = 244,833; probability = 0,073; GFI = 0,864; AGFI = 0,824; CFI = 0,996;
TLI = 0,983; RMSEA = 0,032; CMIN/DF = 1,14. Berdasarkan hasil analisis data dapat
disimpulkan bahwa model tersebut dapat diterima.
 
Kata kunci : Sense, Feel, Think, Act, Relate, Experiential Marketing dan Brand Loyalty.
File Selengkapnya.....


Tag Favorit :

14. Anteseden Experiential Marketing Dan Konsekuensinya Pada Customer’s Brand Loyalty Motor Yamaha Dikota Semarang adalah yang barusan kamu baca.

Ketentuan Jika Kamu butuh file Lengkapnya kamu cukup mengganti bea maintance 20RIBU saja, Caranya silahkan chat WA, Setelah FILEnya dikirim ke Kamu baru kamu bayar (bisa di Alfamart/INDOMARET Mudahkan! , Request file ini Via WA Klik Disini

Buruan Mumpung masih Ada silahkan KLIK TOMBOL WHATSAPP/ WA Klik Disini



Gak ada Ruginya dari Pada cari kesana kemari, Klik Disini 14. Anteseden Experiential Marketing Dan Konsekuensinya Pada Customer’s Brand Loyalty Motor Yamaha Dikota Semarang

Belum ada Komentar untuk "14. Anteseden Experiential Marketing Dan Konsekuensinya Pada Customer’s Brand Loyalty Motor Yamaha Dikota Semarang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel