Penerapan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Pada Penetapan Kadar Deksametason Dalam Tablet Campuran Dengan Deksklorfeniramin Maleat#

ABSTRAK

Sediaan obat yang mengandung deksametason dan deksklorfeniramin

maleat banyak digunakan untuk berbagai penyakit. Hal ini dilatarbelakangi oleh

kemampuan menanggulangi peradangan serta alergi yang dimiliki oleh

deksametason dan sifat anti histamin yang ada pada deksklorfeniramin maleat,

tetapi juga menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Efek samping yang

tidak diinginkan tersebut antara lain orang yang menggunakannya akan menjadi

gemuk karena tubuhnya menahan air secara berlebihan.

Menurut Undang-Undang No.23 tahun 1992 pasal 40 ayat 1 tentang

Kesehatan bahwa obat dan bahan obat harus memenuhi standar Farmakope dan

buku standar lain. Salah satu parameter obat tersebut dikatakan memenuhi standar

apabila kadar zat berkhasiat yang terkandung di dalamnya memenuhi persyaratan

Farmakope Indonesia.

Penetapan kadar deksametason dalam tablet campuran dengan

deksklorfeniramin maleat dilakukan dengan menggunakan kromatografi cair

kinerja tinggi (KCKT) fase balik dengan kolom VP -ODS (4,6 mm x 25 cm), fase

gerak campuran asetonitril : air, laju aliran 2,5 ml/menit, sensitivitas 1,000 AUFS

pada panjang gelombang 254 nm.

Hasil uji identifikasi terhadap sampel yang ditentukan dengan parameter

waktu retensi menunjukkan bahwa sampel mengandung deksametason dan

deksklorfeniramin maleat.




Syarifa Andiana Syarif : Penerapan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Pada Penetapan Kadar

Deksametason Dalam Tablet Campuran Dengan Deksklorfeniramin Maleat, 2009.



Uji validasi dari tablet Pritacort (PT. Molex Ayus) secara statistik

diperoleh persen recovery sebesar 92,96%, relative standard deviasi (RSD) =

2,36%, batas deteksi (LOD) = 2,35 mcg/ml dan batas kuantitasi (LOQ) = 7,85

mcg/ml. Ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan memiliki ketepatan dan

ketelitian yang baik.

Dari hasil peneliti an diperoleh kadar deksametason dalam sedían tablet

Bufacaryl (PT. Bufa Aneka) = 96,12% ± 3,44, Pritacort (PT. Molex Ayus) =

95,87% ± 2,26, Proxona (PT. Harsen) = 104,75% ± 3,77, Mexon (PT.

Sampharindo) = 103,74% ± 2,20. Ini menunjukkan bahwa semua sediaan tablet

yang dianalisis memenuhi persyaratan kadar yang tercantum dalam Farmakope

Indonesia edisi IV (1995), yaitu mengandung deksametason tidak kurang dari

90% dan tidak lebih dari 110% dari jumlah yang tertera pada etiket.
File Selengkapnya.....

Tag Favorit :

Penerapan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Pada Penetapan Kadar Deksametason Dalam Tablet Campuran Dengan Deksklorfeniramin Maleat# adalah yang barusan kamu baca.

PESAN SEKARANG Kumpulan Contoh Skripsi/Tesis bisa Request Sesuai Topik Judul yang di Butuhkan Caranya silahkan chat WA, +GRATIS BANTUAN TEKNIS KONSULTASI DAN BIMBINGAN GARANSI LOLOS CEK PLAGIASI ,

Penerapan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Pada Penetapan Kadar Deksametason Dalam Tablet Campuran Dengan Deksklorfeniramin Maleat# Penerapan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Pada Penetapan Kadar Deksametason Dalam Tablet Campuran Dengan Deksklorfeniramin Maleat# Penerapan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Pada Penetapan Kadar Deksametason Dalam Tablet Campuran Dengan Deksklorfeniramin Maleat# Penerapan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Pada Penetapan Kadar Deksametason Dalam Tablet Campuran Dengan Deksklorfeniramin Maleat#

Belum ada Komentar untuk "Penerapan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Pada Penetapan Kadar Deksametason Dalam Tablet Campuran Dengan Deksklorfeniramin Maleat#"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel