53. Faktor Penghambat Operasionalisasi Kunjungan Rumah (Home Visit) Di Sma Negeri Sekota Semarang

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena dilapangan pada saat penulis melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL) di SMP Negeri 8 Semarang dan observasi awal  di  SMA  Negeri 8 Semarang bahwa pelaksanaan  Home Visit  belum  sesuai  dengan prosedur pelaksanaan yang benar. Home Visit dilakukan secara insidental dan frekuensi dilakukan Home Visit dilakukan tidak lebih dari 1 kali dalam setahun. Kunjungan Rumah (Home Visit) merupakan upaya untuk mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan anak atau individu yang menjadi tanggung jawab guru BK dalam pelayanan konseling. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor penghambat operasionalisasi Kunjungan (Home Visit) di SMA Negeri se-kota Semarang tahun ajaran 2014/2015.
Jenis  penelitian  yang  digunakan  oleh  penulis  dalam  penelitian  ini  yaitu  jenis penelitian survei. Untuk populasi pada penelitian ini sejumlah 71 guru BK di SMA N se-kota Semarang. Sampel yang digunakan adalah sejumlah populasi namun hanya 59 guru BK yang dapat menjadi sampel karena terdapat 2 sekolah yang tidak berkenan untuk di teliti yaitu SMA N 4 Semarang dan SMA N 12 Semarang. Serta 3 guru BK di SMA N 2 Semarang tidak dapat mengikuti proses penelitian sebagai sampel. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Angket. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif persentase.
Hasil yang ditemukan bahwa Operasionalisasi Kunjungan Rumah (Home Visit) di SMA Negeri se-kota Semarang mengalami hambatan cukup tinggi dengan presentase sebesar 65,03%. Faktor penghambat yang ditemukan antara lain kurangnya pemahaman guru BK berkaitan dengan Home Visit yaitu melaksanakan Home Visit secara insidental tanpa memperhatikan prosedur, hanya memberikan Home Visit kepada siswa yang telah memiliki skor pelanggaran tinggi, persetujuan siswa tidak diperlukan dalam Home Visit serta terbatasnya sarana prasarana. Simpulan yang didapatkan adalah Faktor Penghambat Operasionalisasi Kunjungan Rumah (Home visit) di SMA Negeri se-kota Semarang adalah kurangnya pemahaman  dari  guru BK berkaitan  dengan  Home Visit.  Adapun  saran  yang diberikan kepada guru BK SMA Negeri se-kota Semarang adalah untuk mempelajari hakikat Home Visit dan melaksanakan prosedur operasionalisasi Home Visit dengan baik dan benar dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis evaluasi, tindak lanjut hingga laporan.

Kata kunci: faktor penghambat, operasionalisasi Kunjungan Rumah (Home Visit), SMA Negeri
File Selengkapnya.....


Tag Favorit :

53. Faktor Penghambat Operasionalisasi Kunjungan Rumah (Home Visit) Di Sma Negeri Sekota Semarang adalah yang barusan kamu baca.

PESAN SEKARANG Kumpulan Contoh Skripsi/Tesis bisa Request Sesuai Topik Judul yang di Butuhkan Caranya silahkan chat WA, +GRATIS BANTUAN TEKNIS KONSULTASI DAN BIMBINGAN GARANSI LOLOS CEK PLAGIASI ,

53. Faktor Penghambat Operasionalisasi Kunjungan Rumah (Home Visit) Di Sma Negeri Sekota Semarang 53. Faktor Penghambat Operasionalisasi Kunjungan Rumah (Home Visit) Di Sma Negeri Sekota Semarang 53. Faktor Penghambat Operasionalisasi Kunjungan Rumah (Home Visit) Di Sma Negeri Sekota Semarang 53. Faktor Penghambat Operasionalisasi Kunjungan Rumah (Home Visit) Di Sma Negeri Sekota Semarang

Belum ada Komentar untuk "53. Faktor Penghambat Operasionalisasi Kunjungan Rumah (Home Visit) Di Sma Negeri Sekota Semarang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel