Urgensi Ilmu Mauhiba dalam Penafsiran Al-Qur'an
Baca Juga..
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam wacana tafsir, subjek adalah mufassir dan objek adalah al-Qur’an. Hubungan interdepedensi antara keduanya dapat dianggap berhasil jika mufassir mampu membaca dan mencerna al-Qur’an dengan baik. Lebih lanjut, mufassir sebagai subjek memiliki peran yang lebih dominan dibanding al-Qur’an yang berposisi sebagai objek. Hal ini karena al-Qur’an diyakini sebagai objek yang telah siap dan mampu dipahami sebagaimana disinyalir oleh Q.S. al-Qamar 54 : 17/22/32/40, yaitu:
Baca Juga..
- 14. Abdul Karim Soroush’s thought on contraction and expansion
- 13. Reconstruction of the meaning of death according to Martin Heidegger and Syekh Siti Jenar (comparative study of existentialism philosophy).
- 7. Skeptis terhadap agama (studi komparasi pemikiran Zakaria Al-Razi dan Karl Marx).
- 16. New interpretation on prohibition to slaughter cow for Kudus society (Paul Ricoeur’s social hermeneutic perspective)
Tag Favorit : contoh skripsi d iv kebidanan skripsi implementasi pendidikan karakter e skripsi uin skripsi 19000 diamond skripsi full skripsi videografi Administrasi Niaga-Bisnis skripsi ekonomi pembangunan skripsi game edukasi skripsi penerapan atmel 89s51 Teknik Informatika skripsi novel skripsi yang salah Muamalah skripsi 4p
Urgensi Ilmu Mauhiba dalam Penafsiran Al-Qur'an adalah yang barusan kamu baca.




Belum ada Komentar untuk "Urgensi Ilmu Mauhiba dalam Penafsiran Al-Qur'an"
Posting Komentar