512. Strategi Pengembangan Madrasah Dalam Era Otonomi Pendidikan

ABSTRAK Perubahan yang sangat cepat, terutama akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta politik, telah berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, tak terkecuali juga dunia pendidikan madrasah. Kondisi yang demikian memang memaksa madrasah untuk terus berbenah dan melakukan reorientasi terhadap tujuan, metode pembelajaran, materi pembelajaran, dan sebagainya. Sebab, kalau hal demikian tidak dilakukan, sudah dapat dipastikan lembaga pendidikan Islam ini akan semakin tertinggal. Dengan kondisi yang demikian, diperlukan suatu peninjauan kembali mengenai posisi madrasah di dalam dinamika kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Apabila tidak demikian, madrasah akan kehilangan identitasnya dan menjadi seperti sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah selama ini. Bentuk dari upaya pengembangan madrasah yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menetapkan kebijakan otonomi pendidikan yakni dengan melimpahkan wewenang dari pusat ke daerah (madrasah), dimana madrasah diberi keleluasaan dan kewenangan untuk mengatur dan melaksanakan sampai pada mengevaluasi dari pendidikan yang dilaksanakan. Otonomi pendidikan merupakan kekuatan madrasah yang juga sekaligus sebagai kelemahannya jika tidak dibarengi dengan kepemimpinan madrasah yang visioner dan mampu mengelola perubahan. Dalam prakteknya, penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan dengan judul Strategi Pengembangan Madrasah dalam Era Otonomi Pendidikan. Sedangkan rumusan masalahnya yaitu apakah problematika yang dihadapi Madrasah Aliyah Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan dalam era otonomi pendidikan serta bagaimana strategi pengembangan Madrasah Aliyah Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan dalam era otonomi pendidikan, oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi Madrasah Aliyah Tarbiyatut. Tholabah Kranji Paciran Lamongan dalam era otonomi pendidikan serta mendeskripsikan strategi pengembangan Madrasah Aliyah Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan dalam era otonomi pendidikan. Dalam teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan informannya sebagai berikut Kepala Madrasah Aliyah Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan, Kepala Tata Usaha, Wakil Kepala Madrasah Urusan Kurikulum, Wakil Kepala Madrasah Urusan Kesiswaan, Wakil Kepala Madrasah Urusan Sarana dan Prasarana, Wakil Kepala Madrasah Urusan Humas dan Tenaga Pengajar. Sedangkan untuk menganalisis data menggunakan tekhnik analisis deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan dan menginterpretasikan data-data yang telah didapat sehingga akan menggambarkan realitas yang sebenarnya sesuai dengan fenomena yang ada. Hasil penelitian menunjukkan adanya ikhtiar untuk membangun sebuah strategi pengembangan Madrasah Aliyah Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan ke depan adalah sebuah urgensi yang harus dipikir dan direalisasikan bersama oleh semua pihak yang terkait, problem yang dihadapi dalam pengembangan Madrasah Aliyah Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan meliputi: 1) problem kurikulum meliputi: a. Berkurangnya durasi jam mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang seharusnya 45 menit menjadi 40 menit perjam pelajaran, b. Dikuranginya jam pelajaran dalam seminggu yang seharusnya 6 jam pelajaran menjadi 4 jam pelajaran dalam seminggu dan c. Sulitnya melakukan penilaian beberapa mata pelajaran dalam aspek penerapannya oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari, 2) problem sumber daya manusia yang meliputi: a. Secara psikologis, mental sebagian guru dan pegawai belum siap menghadapi perubahan untuk berotonomi, b. Sebagian guru dan pegawai malas dan takut terhadap upaya pembaruan, dan c. Sebagian guru juga ada yang terlambat dan bermalas-malasan dalam menyerahkan pembuatan perangkat pembelajaran tepat sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan bersama, d. Adanya salah satu guru yang salah kamar/mismatch dan e. Sulitnya memberi pemahaman terhadap pengasuh akan kegiatan guru dan karyawan. 3) Problem dana meliputi: a. Minimnya alokasi dana dari pemerintah pusat atau bahkan dari pemerintah daerah, b. Otoritas pengelolaan dana wajib dari wali murid berpusat di yayasan dan c. Minimnya dana untuk kesejahteraan guru khususnya guru non PNS. 4) problem sarana dan prasarana meliputi: a. Belum tersedianya ruang bimbingan dan konseling (BK) yang memadai serta tersedianya microphone disetiap ruang kelas dan b. Belum adanya buku yang baku artinya tidak punya buku pedoman sendiri Adapun strategi pengembangan Madrasah Aliyah Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan meliputi 5 bidang 1) bidang kurikulum, 2) bidang layanan siswa, 3) bidang personalia, 4) fisik dan sumber daya keuangan dan 5) hubungan masyarakat. Selain kelima strategi yang telah disebutkan di atas, ada juga strategi yang paling krusial yaitu kekompakan kepala madrasah, semua guru, semua murid dan bahkan setiap elemen yang ada di Madrasah Aliyah Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan terhadap program-program yang telah ditawarkan.
File Selengkapnya.....

Tag Favorit :

512. Strategi Pengembangan Madrasah Dalam Era Otonomi Pendidikan adalah yang barusan kamu baca.

Ketentuan Jika Kamu butuh file Lengkapnya kamu cukup mengganti bea maintance 20RIBU saja, Caranya silahkan chat WA, Setelah FILEnya dikirim ke Kamu baru kamu bayar (bisa di Alfamart/INDOMARET Mudahkan! , Request file ini Via WA Klik Disini

Buruan Mumpung masih Ada silahkan KLIK TOMBOL WHATSAPP/ WA Klik Disini



Gak ada Ruginya dari Pada cari kesana kemari, Klik Disini 512. Strategi Pengembangan Madrasah Dalam Era Otonomi Pendidikan

Belum ada Komentar untuk "512. Strategi Pengembangan Madrasah Dalam Era Otonomi Pendidikan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel